Selasa, 29 September 2015

Keep Calm, and Buy A Cozy House



Semrawut dan sumpek adalah kata pertama yang muncul di benak saya ketika disebutkan kata Jakarta. Kata berikutnya, banjir dan macet. Padahal  Jakarta merupakan pusat perekonomian, pusat hiburan, pusat ilmu pengetahuan dan pusat-pusat lainya di Indonesia. Dengan lengkapnya fasilitas yang tersedia, harusnya Jakarta menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali. Namun, dengan masalah-masalah yang ada rasanya sulit mendapatkan tempat tinggal yang nyaman di Jakarta.

Rumah nyaman itu penting, karena disitulah kita melepas penat setelah seharian bekerja. Tentu saja kategori rumah nyaman itu relatif, berbeda bagi tiap individu. Kalau menurut saya pribadi, rumah nyaman adalah rumah yang berlokasi di lingkungan yang masih asri dan hijau, bebas banjir dan kondisi sekitarnya apik dipandang mata. Pertanyaanya, masih bisakah kita mendapatkan perumahan yang nyaman dan ideal seperti itu di Jakarta? Mimpi kali ye, haha..

Perumahan yang nyaman-sumber:majalah Citra Raya

Karena penasaran, saya pun melakukan riset kecil-kecilan untuk menemukan daerah yang memenuhi kategori nyaman di seputaran Jabodetabek. Saya mendapatkan nama daerah yang tergolong masih asri, diantaranya Tangerang, Depok, Bekasi dan Bogor. Kemudian, saya meneliti plus-minus dari masing-masing daerah tersebut. Hasilnya, saya berkesimpulan bahwa Tangerang adalah daerah tempat tinggal ideal bagi para pekerja di Jakarta. Berikut alasanya :

Pertama, akses menuju Jakarta dari Tangerang akan dipermudah dan dipersingkat dengan keberadaan jalan tol dari Balaraja-Serpong. Rencananya, tol ini akan menghubungkan Kecamatan Serpong, Pagedangan, Legok, Panongan, Cikupa dan Balaraja. Jadi, kita tidak perlu bermacet-macet ria untuk menuju Jakarta. Cukup melaju kencang di atas jalan tol yang mulus dan bebas hambatan. Meskipun pembangunan jalan tol ini belum dimulai, namun kita harus memperhitungkanya untuk masa yang akan datang. Toh kita memilih rumah yang akan dinikmati dalam waktu lama. Apalagi pembangunan tol ini otomatis akan memberikan capital gain bagi aset yang berlokasi di seputaran jalan tol tersebut.
Kedua, fasilitas yang tersedia di Tangerang sudah lengkap mulai dari fasilitas kesehatan, pendidikan, unit komersial dan lain-lain. Diantara fasilitas yang tersedia tersebut, salah satu  nilai plus Tangerang adalah tersedianya berbagai tempat wisata untuk menghibur hati yang lelah (ceileh bahasanya). Tapi ini beneran loh, yang namanya tempat wisata adalah fasilitas yang cukup penting untuk dipertimbangkan ketika memilih tempat tinggal. Kan nggak asik kalau tiap liburan kita mesti menempuh perjalanan jauh yang melelahkan untuk refreshing. Kalau begitu bedanya dengan hari kerja apa donk? Diantara tempat wisata Tangerang yang menarik untuk dikunjungi yaitu Pantai Tanjung Pasir, Pantai Tanjung Kait, Situ Cipondoh, Taman Buaya Tanjung Pasir, dan Theme Park World of Wonder.

Nah, setelah mengetahui keistimewaan Tangerang, kemudian saya mencari info perumahan idaman yang dekat dengan rencana pembangunan jalan tol yang saya jabarkan sebelumnya. Pencarian saya berakhir pada Perumahan Citra Raya Tangerang,  yang berlokasi di Cikupa. Citra Raya Tangerang  merupakan pengembangan kota terpadu dengan berbagai fasilitas yang lengkap dan penataan wilayah yang teratur. Kawasan ini ditata sedemikian rupa sehingga terlihat artistik dan elok dipandang mata. Apalagi perumahan di Citra Raya mengusung konsep eco green yang tentu saja memenuhi kriteria rumah nyaman bagi saya dan anda para penikmat lingkungan.

Pasar modern&unit komersil di Citra Raya-sumber:majalah Citra Raya
Di perumahan Citra Raya juga terdapat salah satu tempat wisata Tangerang yang saya sebutkan sebelumnya, yaitu Water World & Theme Park World of Wonders. World of Wonders ini wahana hiburan keluarga semacam Dufan. Isinya replika berbagai macam keajaiban dunia dan wahana permainan, diantaranya : Taman Lampion, Kuda Ria, Puntar Puntir, Kebat Kebit, Ayunan Kaisar, Kereta Minoan, Perahu Tembak, dan masih banyak lagi. Fasilitas yang tersedia cukup lengkap dan pastinya mampu menghibur anak-anak maupun orang dewasa. Jadi nggak ada deh ceritanya bingung mau ajak anak kemana dihari libur.

Beberapa permainan di WOW-sumber:Citrarayaworldofwonder.com
Bukan cuma itu, Citra Raya juga memiliki 1 kelebihan yang tidak dimiliki perumahan lainya di Tangerang. Yaitu, Citra Raya merupakan proyek yang dikerjakan oleh perusahaan pengembang berkualitas, Ciputra Residence. Siapa yang belum kenal dengan kualitas Grup Ciputra? Sebagai pengembang yang telah berpengalaman selama lebih dari 24 tahun, kredibilitas Ciputra Residence sudah tak perlu diragukan lagi. Jadi, kita tidak dikhawatirkan dengan masalah kualitas bangunan ataupun  tetek bengek lainya seperti ketepatan waktu serah terima bangunan. 

Pintu masuk citra raya yg megah-sumber Citraraya.com
Ya! Pencarian rumah nyaman yang saya lakukan membuahkan hasil. Ternyata rumah idaman yang nyaman bukan cuma mimpi bagi para pekerja di seputaran Kota Jakarta terutama Tangerang. Dengan memiliki property di Citra Raya kita mendapatkan kenyamanan dan kemudahan akses sekaligus. Yuk meluncur ke Citra Raya dan tentukan rumah nyaman pilihan anda! 

Tipe rumah di Citra Raya-sumber:citraraya.com


http://writingcompetition.citraraya.com/






Kamis, 24 September 2015

Ting2 Palm Sugar Brownies



Aq sudah membuat komitmen dgn diri sendiri untuk membuat kue setiap minggu. Alasanya supaya skill bikin kue nambah, dan karena bikin kue itu bikin aq happy. Aq menyadarinya di suatu hari, bahwa tiap bikin kue tanpa sadar aq bersenandung. Cieee..
Seiring dengan teraturnya jadwalku membuat kue, pengalamanku pun bertambah. Dan aq berpikir sepertinya sebuah ide bagus kalau setiap kali bikin kue, pengalaman dan hasilnya aq tulis di blog. Pertama, blog ini akan menjadi semacam track record kue-kue yang pernah aq buat. Kedua, dengan menuliskanya kembali, aq jd lebih paham dgn proses membuat kue. Dan ketiga, dengan nge-share di blog aq bisa berbagi ilmu.
Baiklah, tanpa basa-basi lagi, aq mau ngeshare kue yg aq buat tgl 11 September kemaren, yaitu Palm Sugar Brownies.
Jadi, ketika aq memutuskan untuk membuat kue, kubolak-balik resep-resep yg udah aq kumpulkan. Pilihan jatuh pada Brownies Palm Sugar dari booklet majalah Femina terbitan tahun 1983. Yup! 1983! Ini memang buku resep warisan si mamah. Alasan aq milih bikin kue ini karena dari gambarnya ini kue kelihatan enak dan bahanya gak pake coklat sama sekali tapi pake palm sugar. Penasaran donk gimana rasanya. Langsung deh aq eksekusi, apalagi semua bahan ada di dapur. 

Dan begitulah tampilan kue setelah matang, but guess what!? Rasanya kayak permen ting-ting bok! Yup, tekstur kue agak-agak lengket kenyal gitu karena resepnya make palm sugar yg dicairin seberat ½ kg. Dan kacangnya terlalu matang sehingga menutupi rasa kue. Huhu!
Terus itu salah gue dan temen-temen gua apa salah resep?
Ok, mari kita mundur ke proses pembuatan kue:
1.       Resep says : cairin gula campur mentega dengan api kecil. Done that! Tapiiii... setelah gula cair aq matiin api kemudian biarin si gula sementara aq ngerjain yg lain. Rupanya gula kembali mengeras, dan tekstur menjadi seperti karamel. Jadi aq cairin ulanglah si gula. Apakah itu penyebab tekstur kue jadi chewy gitu? Entahlah, bisa jadi maksud resep emang menghasilkan brownies yg kenyal2 gitu mengingat gula dicairin=karamel. Tapi aq memutuskan -kalau lain kali bikin resep ini lagi- untuk mengurangi takaran palm sugar jadi setengahnya aja, dan mengganti sisanya dengan coklat masak.
2.       Resep says: tambahkan kacang mente goreng yg sudah dicincang. Done that too..tapi.... mente aq ganti kacang tanah biar hemat..hoho.. udah gitu aq terbeli kacang tanah yg masih ada kulitnya dan aq males banget ngupasin itu kacang satu-satu. Akhirnya ide kreatif yg gak terlalu cemerlang pun muncul: kacang diblender 5 detik biar gak terlalu halus. Hasilnya kacang jadi buanyaaak dan menutup permukaan kue. Dan pas manggang aq jadi susah untuk ngecek ini kue udah matang apa belum.
Dan hasilnya kacang terlalu matang! Pertanyaanya, sebenarnya kacang perlu di goreng dulu/nggak sih? Well, setelah aq membandingkan beberapa resep brownies aq mendapat kesimpulan bahwa : kalau kacang mente memang digoreng dulu, tapi kalau kacang tanah disangrai atau mentah sekalian. Yup, rookie mistake!
Yah, begitulah pengalamanku dari resep brownies palm sugar ting-ting ini. Kemungkinan aq nggak akan bikin brownies pake resep ini lagi, karena dari segi bahan modal brownies palm sugar lebih mahal dari brownies coklat biasa. Padahal dari segi rasa lebih enak brownies coklat!

Senin, 14 September 2015

Dzulhijjah

-1 Dzulhijjah 1436 H
Menggabungkan Akikah dengan Kurban
Ulama berselisih pendapat dalam masalah ini. Ada yang membolehkan dan menganggapnya sah sebagai akikah sekaligus kurban dan ada yang menganggap tidak bisa digabungkan.
Pendapat pertama, berkurban tidak bisa digabungkan dengan akikah. Ini adalah pendapat Malikiyah, Syafi’iyah, dan salah satu pendapat Imam Ahmad rahimahullah.
Dalil pendapat ini antara lain, bahwa akikah dan kurban adalah dua ibadah yang berdiri sendiri, sehingga dalam pelaksanaannya tidak bisa digabungkan. Disamping itu, masing-masing memiliki sebab yang berbeda. Sehingga tidak bisa saling menggantikan.
Al-Haitami mengatakan,
“Dzahir pendapat ulama Syafi’iyah bahwa jika seseorang meniatkan satu kambing untuk kurban sekaligus akikah maka tidak bisa mendapatkan salah satunya. Dan inilah yang lebih kuat. Karena masing-masing merupakan ibadah tersendiri.” (Tuhfatul Muhtaj, 9/371).
Pendapat kedua, boleh menggabungkan antara kurban dengan akikah. Ini merupakan pendapat madzhab Hanafi, salah satu pendapat Imam Ahmad, dan pendapat beberapa tabi’in seperti Hasan al-Bashri, Muhammad bin Sirrin, dan Qatadah rahimahumullah.
Dalil pendapat ini, bahwa tujuan kurban dan akikah adalah beribadah kepada Allah dengan menyembelih. Sehingga akikah bisa digabungkan dengan kurban. Sebagaimana tahiyatul masjid bisa digabungkan dengan shalat wajib, bagi orang yang masuk masjid dan langsung mengikuti jamaah. Disebutkan Ibn Abi Syaibah dalam al-Mushannaf (5/534) beberapa riwayat dari para tabi’in, diantaranya Hasan al-Bashri pernah mengatakan,
إذَا ضَحُّوا عَنْ الْغُلَامِ فَقَدْ أَجْزَأَتْ عَنْهُ مِنْ الْعَقِيقَةِ
“Jika ada orang yang berkurban atas nama anak maka kurbannya sekaligus menggantikan akikahnya”
Dari Hisyam dan Ibn Sirrin, beliau berdua mengatakan, “Kurban atas nama anak, itu bisa sekaligus untuk akikah.”
Qatadah mengatakan, “Kurban tidak sah untuknya, sampai dia diakikahi.”
Al-Buhuti mengatakan, “Jika akikah dan kurban waktunya bersamaan, dan hewannya diniatkan untuk keduanya maka hukumnya sah untuk keduanya, berdasarkan keterangan tegas dari Imam Ahmad.” (Kasyaful Qana’, 3/30)
Sementara itu, Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh memilih pendapat yang membolehkan menggabungkan akikah dan kurban. Beliau menyatakan dalam fatwanya,
“Andaikan akikah dan kurban terjadi secara bersamaan maka satu sembelihan itu bisa mencukupi untuk orang yang menyembelih. Dia niatkan untuk kurban atas nama dirinya, kemudian menyembelih hewan tersebut, dan sudah tercakup di dalamnya akikah. Menurut keterangan sebagian ulama dapat disimpulkan bahwa akikah dan kurban bisa digabung jika ‘atas namanya’ sama. Artinya kurban dan akikahnya tersebut atas nama salah seorang anak. Sementara menurut keterangan ulama lain, tidak ada syarat hal itu. Artinya, jika seorang bapak hendak berkurban maka kurbannya bisa atas nama bapak, dan sekaligus untuk akikah anaknya. Ringkasnya, jika ada orang menyembelih hewan, dia niatkan untuk berkurban, dan itu sudah mencukupi untuk akikah.” (Fatawa Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 6/159
-4 Dzulhijjah 1436 H
Dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَحِلُّ سَلَفٌ وَبَيْعٌ وَلاَ شَرْطَانِ فِى بَيْعٍ وَلاَ رِبْحُ مَا لَمْ تَضْمَنْ وَلاَ بَيْعُ مَا لَيْسَ عِنْدَكَ
Tidak halal menggabungkan utang dengan jual beli, tidak pula dua syarat dalam jual beli, tidak pula keuntungan tanpa ada pengorbanan, dan tidak pula menjual barang yang tidak kamu miliki. (HR. Ahmad 6671, Abu Daud 3506, Turmudzi 1279 dan dihasankan Syuaib al-Arnauth).
Pertama, Tidak boleh menggabungkan utang dengan jual beli
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan,
لاَ يَحِلُّ سَلَفٌ وَبَيْعٌ
“Tidak halal menggabungkan salaf (utang) dengan jual beli.”
Ada dua bentuk penggunaan untuk kata salaf dalam bahasa arab, pertama untuk menyebut utang dan kedua untuk menyebut jual beli salam.
Kata salaf dalam hadis ini maknanya adalah utang. Sebegaimana keterangan al-Baghawi (Nailul Authar, 5/213).
Dalam Syarh Turmudzi, disebutkan keterangan Imam Ahmad,
قال إسحاق بن منصور: قلت لأحمد: ما معنى نهى عن سلف وبيع؟ قال: أن يكون يقرضه قرضاً ثم يبايعه بيعاً يزداد عليه. ويحتمل أن يكون يسلف إليه في شيء فيقول: إن لم يتهيأ عندك فهو بيع عليك
Ishaq bin Manshur pernah bertanya kepada Imam Ahmad,
“Apa makna laragan beliau, menggabungkan utang dengan jual beli?”
Jawab Imam Ahmad,
“Bentuknya, si A memberi utang kepada si B, kemudian mereka melakukan transaksi jual beli sebagai syarat tambahannya. Bisa juga bentuknya, si A mengutangi si B, lalu ketika menagih, dia mengatakan, “Kalau tidak bisa melunasi sekarang, kamu wajib jual barangmu.” (Tuhfatul Ahwadzi, 4/361)
-5 Dzulhijjah 1436 H
Jika Terlambat Sholat Jenazah
Jika shalat telah didirikan (terdengar iqamat), maka janganlah mendatanginya dengan berlari (tergesa-gesa). Dan datangilah shalat itu dengan berjalan tenang. Apa yang kamu dapati dari imam, maka kerjakanlah sepertinya, dan apa yang terlewatkan darimu maka sempurnakanlah.” (HR. Bukhari no. 908 dan Muslim no. 151
Perkataan Nabi “فَصَلُّوا(maka shalatlah sepertinya) dalam hadits di atas, menunjukkan bahwa orang yang terlambat ikut shalat jenazah hendaknya langsung bertakbir dan shalat bersama imam, tidak menunggu imam melakukan takbir berikutnya.
Penggalan perkataan Nabi “فَأَتِمُّوا” (…maka sempurnakanlah!) menunjukkan bahwa shalat makmum masbuq dihitung sesuai kondisi dirinya dan kondisi imam. Artinya, makmum bertakbir lalu membaca Al-Fatihah. Setelah itu mengerjakan takbir lanjutan beserta bacaannya, yaitu shalawat Nabi pada takbir kedua dan doa untuk mayyit pada takbir ketiga, sekalipun bacaan imam berbeda dengannya. Di antara ulama belakangan yang berpendapat demikian adalah Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin rahimahullah.
Namun, perlu diketahui bahwa terdapat riwayat lain dari hadits ini yang berbunyi:
إِذَا أَتَيْتُمْ الصَّلَاةَ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا تَمْشُونَ وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَاقْضُوا
Jika kalian mendatangi shalat, maka janganlah mendatanginya dengan berlari (tergesa-gesa). Datangilah shalat itu dengan berjalan tenang. Apa yang kamu dapati dari imam, maka shalatlah (kerjakanlah sepertinya), dan apa yang terlewatkan darimu maka tunaikanlah.” (HR. An-Nasai no. 860, Ahmad no. 7452, Ibnu Hibban no. 518)
 Perkataan Nabi “فَاقْضُوا” (…maka tunaikanlah!) menunjukkan bahwa shalat makmum masbuq dihitung sesuai kondisi imam, bukan kondisi makmum. Jadi, ia bertakbir lalu membaca sesuai dengan bacaan imam (shalawat Nabi pada takbir kedua dan doa untuk mayyit pada takbir ketiga). Setelah imam salam, ia bertakbir dan membaca Al-Fatihah. Di antara ulama belakangan yang berpendapat demikian adalah Syaikh Abdurrahman Al-Barrak.
salah satu dari kedua pendapat di atas boleh diamalkan tanpa mengingkari orang yang menyelisihi.
Adapun jika sudah sangat terlambat dan khawatir jenazah akan segera diangkat sebelum selesai shalatnya, maka cukup baginya bertakbir secara berturut-turut (tanpa bacaan) lalu salam.
- 7 Dzulhijjah 1436 H
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
Shalat yang paling afdhal di sisi Allah adalah shalat subuh pada hari jumat secara berjamaah. (HR. Abu Nuaim dalam al-Hilyah 7/207, dan dishahihkan al-Albani dalam Silsilah as-Shahihah, no. 11566)
-8 .Dzulhijjah 1436 H
Adab Shalat Hari Raya
1. Mandi pada Hari Id
Dari Nafi’, beliau mengatakan
أن عبد الله بن عمر كان يغتسل يوم الفطر قبل أن يغدو إلى المصلى
bahwa Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma mandi pada hari Idul Fitri sebelum berangkat ke lapangan. (HR. Malik dan asy-Syafi’i dan sanadnya shahih)
Al-Faryabi menyebutkan bahwa Said bin al-Musayyib mengatakan:
سنة الفطر ثلاث : الـمَشْي إِلى الـمُصَلى ، و الأَكل قَبل الخُروج، والإِغتِسال
“Sunah ketika Idul Fitri ada tiga: berjalan menuju lapangan, makan sebelum keluar (menuju lapangan), dan mandi. (Ahkamul Idain karya al-faryabi dan sanadnya dishahihkan al-Albani)
Catatan: Dibolehkan untuk memulai mandi hari raya sebelum atau sesudah subuh. Ini adalah pendapat yang kuat dalam Madzhab Syafi’i dan pendapat yang dinukil dari imam Ahmad. Allahu a’lam.
2. Berhias dan Memakai Wewangian
Dari Ibnu Abbas, bahwa pada suatu saat di hari Jumat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ هَذَا يَومُ عِيدٍ جَعَلهُ الله لِلمُسلِمِينَ فمَن جاءَ إلى الـجُمعةِ فَليَغتَسِل وَإِن كانَ عِندَه طِيبٌ فَليَمسَّ مِنهُ وَعَلَيكُم بِالسِّواكِ
“Sesungguhnya hari ini adalah hari raya yang Allah jadikan untuk kaum muslimin. Barangsiapa yang hadir jumatan, hendaknya dia mandi. Jika dia punya wewangian, hendaknya dia gunakan, dan kalian harus gosok gigi.” (HR. Ibn Majah dan dihasankan al-Albani)
3. Memakai Pakaian yang Paling Bagus
Dari Jabir bin Abdillah, beliau mengatakan:
كانت للنبي -صلى الله عليه وسلم- جُبّة يَلبسُها فِي العِيدَين ، وَ يَوم الـجُمعَة
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki jubah yang beliau gunakan ketika hari raya dan hari Jumat.” (HR. Ibn Khuzaimah dan kitab shahihnya)
Dari Ibnu Umar, beliau mengatakan: Umar bin Khathab pernah mengambil jubah dari sutra yang dibeli di pasar. Kemudian dia datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Ya Rasulullah, saya membeli ini, sehingga engkau bisa berhias dengannya ketika hari raya dan ketika menyambut tamu. Namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menolaknya karena baju itu terbuat dari sutra. (HR. Bukhari, Muslim, dan an-Nasa’i)
Imam as-Sindi mengatakan: “…dari hadis disimpulkan bahwa berhias ketika hari raya merupakan kebiasaan yang mengakar di kalangan mereka (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat). Dan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mengingkarinya, yang artinya kebiasaan itu tetap belaku… (Hasyiah as-Sindy ‘ala an-Nasa’i, 3:181)
4. Tidak Makan Sampai Pulang dari Shalat Idul Adha dengan Daging Kurban
Dari Buraidah, beliau berkata:
لاَ يَـخرجُ يَومَ الفِطرِ حَتَّى يَطعَمَ ولاَ يَطعَمُ يَومَ الأَضْحَى حَتَّى يُصلِّىَ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berangkat menuju shalat Idul Fitri sampai beliau makan terlebih dahulu, dan ketika Idul Adha, beliau tidak makan sampai shalat dahulu. (HR. At Turmudzi, Ibn Majah, dan dishahihkan al-Albani)
5. Menuju lapangan sambil berjalan dengan penuh ketenangan dan ketundukan
Dari sa’d radliallahu ‘anhu,
أنَّ النَّبـىَّ -صلى الله عليه وسلم- كانَ يَـخْرج إلَى العِيد مَاشِيًا وَيَرجِعُ مَاشِيًا
Bahwa nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju lapangan dengan berjalan kaki dan beliau pulang juga dengan berjalan. (HR. Ibn majah dan dishahihkan al-Albani)
-19 Dzulhijjah 1436 H
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya” (QS. Al Maidah: 32). 
-26 Dzulhijjah 1436 H
Alasan membaca shirah Nabi:
Pertama: Sirah Nabi ﷺ adalah sumber kedua dari syariat Islam
Kedua: Mengenal sosok Nabi Muhammad ﷺ
Ketiga: Menimbulkan Kecintaan Kepada Nabi ﷺ
Keempat: kita akan paham apa yang dimaksud dengan sikap hikmah
sumber : http://kisahmuslim.com/4-alasan-mengapa-harus-membaca-sirah-nabi/